Saturday 26 June 2010

Pengen pinter ? baca ini yuks

Pernah denger gak, org bilang gini “Dasar otak yahudi!”. Eits. Itu bukan hinaan, tapi pujian. Kenapa ? karena orang yahudi tuh pinter-pinter. Yuuk baca rahasia kepintaran orang yahudi deri penelitian bapak Stephen Carr Leon. Cekidot.
Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana . Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California , terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”
Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.". Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya. Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),”
ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel , penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California , dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !” katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Friday 18 June 2010

Cerita Gokilll Eboy Part Five :p


           Klo lo ngerasa lo menderita, kita sama. *tos!*. Klo lo ngerasa sendiri, kita sama. *tos!*. Klo lo ngerasa lagi patah hati, kita sama lagi *tos!*. Dan klo lo ngerasa lo jelek, kita beda *weeeekkks kasian. Hahaha*.

            Hampa. Adakah hal yang lebih parah dari itu ? Ada. Itulah gue. Gue ngerasa gue apes dan selalu bernasib malang dalam masalah cinta. Yaa… walau gue udah pacaran sebanyak 6 kali *sebenarnya enam bagi dua*. Ehm. Tiga kali. Gue mah orangnya setia ! susah pindah kelain hati tau ! emang lo, gampang banget lupain mantan ! *maaf kalo kurang sopan. Hehe*.

            Hmm, lebih tepatnya, gue ngerasa gak punya jiwa. Hanya raga. Jiwa gue… mungkin pergi jauh ngelirik cewe-cewe cakep… jantung gue ngerasa berhenti berdetak, walau gue masih bisa bernafas. Sakiiiiitttttt !!!!!!!!!! sakiiiiiiiiiitttt !!!!!!!! Melebihi lo ditusuk pisau tajam yang baru diasah, dan pisau itu nancep tepat di jantung hati lo. *eh, nggak ding. Gak segitunya. Hehe*

            Gue bahkan gak peduli Singa dirumah gue nyetel lagu Kerispatih yang judulnya Mengenangmu dengan full volume, yang jelas-jelas buat gue tambah NANGISSS !!!!! HUAAAA !!!!!!

            “HAHAHAHAHAHA, terus Boy, teruuuuusss… abisin air mata lo depan gue. Mumpung Tante Mar lagi pergi ke mall dan bakal pulang malem, gue PUAS-PUASIN BIKIN PARTY DIRUMAH MALAM INI. HAHAHAHAHAHA. Liat sini dong, gue jepret dulu. Entar gue pajang gede-gede foto lo ini di atap kamar gue, biar setiap gue tidur, gue mimpi indah!!! HAHAHAHA.”

            Malangnya nasib gue. Hiks hiks. Apalagi Toni Wijaya, pacar setia gue nolak gue nginep rumah dia. Katanya…

“Enggak ah Boy ! Tempat tidur gue ntar banjir gara-gara penuh dengan iler lo tuh. Gue gak mau kejadian ini terulang lagi. Pembantu gue aja pingsan pas nyuci tuh seprai.”

Gue emang gak bisa marah. Apa yang Toni bilang tuh bener semua. Jadi, ya terpaksa gue pulang kerumah. Awas aja lo singa, entar klo gue udah balikan dan sedia seperti semula, gue bales LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH LEBIH KEJAM dari apa yang lo lakuin hari ini. huhuhu…

Diam. Menangis. Sendiri. Tapi kali ini beda. Gue gak pengen ngelakuin semua itu dikamar pribadi gue. Gue sekarang lagi duduk terdiam. Mencoba melupakan Gina dengan melihat cewe-cewe cakep yang lagi bersepeda didepan gue *hahaha*. Tapi, tetep aja gak bisa.

Duduk bersila dibawah pohon mangga muda, badan lemes dan berantakan karena blom mndi, mata memandang ke danau kecil yang ada di kompleks rumah gue, disinari matahari sore. Biasanya, ini yang gue lakuin kalo gue lagi berkabung. Bahkan gue gak nyadar klo didepan gue, byk orang yang mondar-mandir buang duit receh depan gue. Eh…

“HAA ??? APA-APAAN NIH ??? EMANG GUE PENGEMIS APA ????”

“Lho, maaf mas. Saya kira mas pengemis. Dari baju mas yang kusam dan bau, trus, mas juga menadahkan tangan. Bersyukur aja mas… Saya kasih lima ribu deh, biar mas gak marah lagi…”

Eh ! Gue baru sadar dari tadi tngan gue terbuka gitu.

“heh bang, lo kira lo ganteng apa ??? pake ngatain gue pengemis pula !!!! emang lo sendiri wangi hah ???”

“Engga mas…”

“Ya udah !!!!! Pake ngira gue pengemis pula !!! Mana lima ribu lo ???”

“Lho, katanya mas bukan pengemis, kok minta-minta pula ?”

“Heh, ini tuh denda karena lo udah ngatain gue pengemis !!!!!!! harusnya lo bersyukur, karena gue cuma denda lo lima ribu !!!!! Lo gak tau apa, klo menganggu orang yang lagi santai di tempat umum dikenai pasal 58 Z ayat 76 UUD 1945 ???? makanya nonton tivi lo !!!!”

“Yaahh… tau aja mas dirumah saya nggak ada tivi. Ya udah, nih lima ribunya…”

“Heh, kok cuma selembar ??? Karena lo udah ngatain gue bau dan ngejek baju gue tambah dua lembar lima ribu lagi. cepetan !!!!!!!”

            “hah ? iya-iya mas. Mas ini, minta denda ato lagi malak orang ?”

            “Dua-duanya !!!!!! Cepet !!!! Cuma selembar nih !!!!”

            Lelaki separuh baya itupun memberikan gue selembar sepuluh ribu dari dompetnya. Orang bego ! Masih aja percaya sama omongan impossible gue. Untung di gue juga sih, gak ppah deh. Huahahahahahaha.

            “Dah, sana pergi ! Ganggu pemandangan aja lo !”

            “Bukannya makasih, malah ngusir…”

            “Heh, lo mau gue denda lagi hha ??!!!”

            “Ampun mas, ampun. Iya saya pergi, saya pergi… galak amet jadi cowo…”

            Gue tendang juga deh tuh orang ! huh ! Eh, iya juga ya, gue cium baju gue. Wangi ah. Ketek gue juga biasa aja, bau asem. Tapi, bau apaan nih ??? busuk banget !

            Hwaaa !!!!!! kucing lagi boker samping kiri gue !!!!!!! senyum pula tuh kucing !!!! pas liat mata gue tajem ke arah dia, dia lari. Sialan ! ternyata bau dari dia ! Pantesan gue dikira pengemis ! udah rambut gue berantakan gara-gara diacak-acak sama singa, gue juga belom dandan pas pergi. Plus blom mandi ! Tapi, gak pa-pa lah. bau-bau gini, dapet duit. Hahaha… brapa nih ? lima belas ribu… seratus… dua ratus… tujuh ratus… tambah tiga ribu. Hahaha, banyak duit nih. Lapan belas ribu, tiga ratus rupiah. Lumayan… bakso dua piring. Wkwkwkwk… bau ah, gue pergi aja dari sini.

            Badan gue lemes banget, gue jalan jadi lunglai begitu. Satu langkah, lima menit. Kebayang gak lo sepelan apa gue jalan ? udah kayak siput belom makan. Macam gitu lah pokoknya.

            Guk guk guk ! guk guk guk !

            “Ish !! Bu bu, anjing bu nih menggonggong kearah saya bu !”

            Ibu itu malah diam aja. Ish ! diam lah lo anjing jelek ! udah item, moncong panjang kayak Omas, badan kurus kerempeng, sok sok galak !

            “Bu, bu, anjing ibu bukan sih ? bising tau bu !”

            Ibu itu hanya diam berdiri mematung.

“Ibu ini kenapa sih ? budek apa ya ??”

Eh, ibunya masih diem aja. Gue liat, matanya masih melek. Udah ah, bodo. Cap cus ! 

            Trek trek ! trek !

            Tebak apa yang terjadi ? yups. Tali anjing tuh putus.  LAAAAARIIIIIIIIIIII !!!!!!!

            Guk guk guk guk !!!! guk guk !!!! guk guk guk guk !!!

GILA ! kenceng banget nih anjing ?! kecil-kecil jago lari !!! aduh !!! mau lari keman nih gue ????!!!

            “TOLONNGGG TOLONGGG !!!!! TOLONNGGGG !!!! ADA ANJING LEPAS !!!!! TOLONGGG !!!!!”

            Guk guk guk guk !!!! guk guk guk !!!!!

            Bangsat !!! gak ada yang mau nolong !!!! malah melongo semua pula !!!!! akhirnya, gue nemu juga pohon mangga yang agak tinggi diujung jalan ! Yes !!!!

            Guk guk guk guk !!!!! guk guk guk !!!!

            “Heh !!!! pergi lo anjing jelek !!!! gue diatas, lo dibawah. Weeekkk”

            Guk guk guk guk !

            Bam !!!

            “MAMPUS LO ! makan tuh sandal gue !!!! emang enak !!!! hahaha, makanya, jadi anjing jngan bising !!!!!”

            Eh, tuh anjing malah diem. Trus liatin sandal gue. Dicium-cium pula !! abis tuh dia pergi. Kurang ajar banget nih anjing !!!! Dia kira sandal gue tuh taik apa ???

            Dan setelah gue liat dia udah pergi dalam jarak yang cukup aman, gue pun turun. Untung cuma dikit yang liat. Fiuhh !!! Nasiiiiiiibbbb….. Nasiib ! Malang tross !!!! Yogja kek… Ckckckck…

            Jauh juga gue lari dari danau sampe ujung jalan. Anjing sableng ! Pemiliknya juga ! Kayak gak punya telinga. Masih aja… ada orang aneh dimuka bumi ini. jadi serem liatny. Hhiiiii…

             Dan gue pun meneruskan perjalanan kerumah. Gina… Gina… Walau tadi gue udah mencak-mencak sama orang gak jelas karena diduga pengemis, trus dikejar anjing gak waras, gue gak bisa ngelupain lo ! Gak bisa gak bisa gak bisa *ipin style*.

            Nyesel juga gue ketemu lo dulu. Kenapa lo jadi orang tuh cakep banget sih ???!!! Kan makin susah gue lupain lo… trus, bego juga lo gak mau sama gue. Gue kan ganteng, trus punya mobil. Ya, walaupun masih bedua sama si Singa. Tapi, kurang gue tuh apa coba ? huhu.. bisa nangis lagi nih gue.

            Jaaahh… Tadi anjing. Sekarang ayam. Nih ayam ngalang-ngalangin gue jalan aja. Eh, kok ayam satu ini nunduk aja ya ? dieeeeemmm gituuu… kasian… mungkin nasibnya sama kayak gue. Sesama makhluk Tuhan yang sedang patah hati, gak ada salahnya kan klo saling hibur satu sama lain ? Gue pun jongkok samping tuh ayam. Trus ngelus-ngelus bulu itemnya.

            “Sabaarr ya yam, kita punya nasib yang sama. Ditinggal cewek. Tapi, kita mesti berusaha Yam ! Dapetin cewek yang lebih baik ! Kita berjuang, untuk membuktikan pada cewe itu, bahwa kita gak lemah ! Ok Yam ?”

            Kukuruyyuukkkk !!!!!

            “Yeah ! Itu baru semangat Yam !!!! Hidup martabat cowok !!!!!”

            Kukuruyyuuukkk !!!!!

            “Boy…”

            Gue diem. Tersentak kaget ! Hebat banget nih ayam ! DIA BICAARAAAA !!!!!

            “Yam, lo bisa ngomong ya ?!!! knpa dari tadi kukuruyuk mulu klo bisa ngomong ?!!!”

            Suara itu berkata lagi, “Are talking to me ?”

            “Ohh, pantes… jadi lo ngomong pake bahasa inggris ? hebat banget lo !!! ngalahin gue !”

            “Excuse me, I think you wrong Boy…”

            “Wow !!!! You know my name !!!!!! That’s brilliant !!!!!! Let’s come home with me Yam !!!! I’ll be your… hmm, majikan bahasa inggrisnya apa Yam ?”

            “Hey Boy, I’m here not there !”

            “Heh ! Gue dari tadi ngomong sama lo tau ! Lo ngomong sama siapa sih ?!”

            “I’m talking to you ! But I’m a human ! not a chicken !”

            “Hahahahaha !!!!!!!! Look at you.. poor chicken. Ckckckck, udah… jadi ayam, jadi ayam aja, terima takdir. Lagian jadi manusia juga enggak enak tau ! apalagi klo kayak gue, apeeeesss mulu !”

            Toeng toeng toeng ! Eh, ada yang nyolek nyolek nih dibelakang.

            “Hwaaa !!!!!”

            “Waaaaa !!!!!!”

            Kok ada bule berjenggot disini ? pke bawa ransel gede pula. Eh, pake baju batik dia. Manusia planet mana nih ? Bule nyasar !

            “Who you ? Why you…. here ?”

            “It should be my question ! Who are you ? Why you talking with a chicken ? It’s so wear…”

            Kurang ajar ! Jadi yang ngomong dari tadi ni bule ??? Mampus deh ! Dikira orang gila nih gue !! Tapi, gak ppah klo dikira gila sama bule, dia kan gak ngerti dari tadi gue ngomong apaan. Hahahahaha…

            “Hehehe, so you don’t …. know ? I can… speak with animal !”. *Preeeeeettt !!!!* hehehe…

            Bule itu terkejut. “Really ?!! Can you teach me ??”

            Bule bego ! Kenapa banyak banget sih orang bego didunia ini yang mau gue kibulin ? ckckck “Hmm, no no no. It’s my….. special thing, and there is…. no people can be like me. Where are you going anyway ?”bahasa inggris gue mulai lancar. Bgus bgus ! Hehehehe…

            “Ohh, I get it. Hmm, I’m going to my nephew’s house. It’s in jalan kerrawang number twelve. Can you tell me where is it ?”

            Hahaha… lucu yee, liat bule baru nongol disini berbahasa Indonesia. Lidahnya kek kelu gitu. Hahaha…

            “Hah ? Jalan kerrawang ? You are in this way mister.. Hmm, let me… bring you there…”

            Baik kan gue ? mau nolong orang. Dan gak berharap imbalan lagi. ikhlassss bangett !!!!! Eboy gitu loh ! Hehehe. *sebenarnya niat gue tuh, mau nolongin nih bule, trus minta duit. Barang kali kan duitnya dollar. Hahahahaha, nambah lagi penghasilan gue hari ini*senyum lebaaaaaarrr.

            Sampailah kami didepan rumah itu. Rumahnya gak terlalu mewah sih, cuma halamannya luas. Keren juga sih…

            “We are in the house mister…”

            “Thank you very much boy…”

            Daaaaaaaaaaannnn…… ENG ING EEEEENGG !!!!!! Dia ngeluarin dompet ! dan ngitung beberapa lembar duit gitu. Yiiihhhhhuuuuuuyyyyy  !!!!!! It’s my lucky time…

            “This is for you. Thank you.”

            GUBRAK !!!!!!!!!!!!!

            “Whattt ????!!!! It just gopek !!!! I mean, five hundred rupiahs ???!!!!”

            “I don’t know how much is it. But it will be useful for buy some ice cream right ?”

            BULE SEDEEEENGGG !!!!!!!!!!!!

            “Good bye….”

            IHHHH !!!!!!!! MAIN LARI AJA LAGI !!!!!!

            “hey sir, it’s not enough….”

            Guk guk guk ! guk guk guk guk !

            Kena lagi… LAAAAARRIIII !!!!!!!!

Thursday 17 June 2010

Cerita Gokilll Eboy Part Four :p

           Dikantin…
            “Ton, cabut yok”
            “Jahh, Boy. Ini udah kesekian kalinya tau kita ditegur gak boleh cabut lagi.”tangkasnya sambil meminum orange jus yang ada dihadapannya.
            “Takut banget sih lo. Kita baru tujuh kali cabut. Kita ini kan kelas dua. Biasanya tuh ya, anak SMA seumur hidupnya di SMA paling dkit cabut dua puluh tiga kali. Jauh banget sama angka kita sekarang…”
            “Alaaahh, ngarang!”
            “Ih, dibilangin. Ayok lah. hari ini tuh pelajaran Bu Ine sma Pak Rahim doang. Selebihnya kan guru-guru tuh rapat. Gak terlalu penting lha Ton…”
            “Emang mau cabut kmna ? paling lo minjem duit gue lagi.”
            “Hehe, kali ini gue yang traktir deh. Bayangin lo, cma hari ini aja lo gue mau nraktir lo. Mau gak ?”
            Toni diam. Ish ! ni bocah tinggal bilang iya aja susah !
“Ok deh. Tapi gue gak mau makan. Mending kita jenguk Tyas aja. Dia gak datang kan hari ini ?”
            “Eh, iya gue lupa ! kemana dia ?”
            “Hmm, tadi pas keluar kelas gue telepon gak diangkat Boy. Mungkin dia sakit.”
            Kini giliran gue yang diem. Aneh banget. Tyas klo sakit pasti dia usahain sekolah dulu. Hmm…
            “Ton, lo mikir apa yang gue pikirin ?”
            Kami berpandangan. Dan serentak mengatakan “pasti gara-gara cowok !”
           
            Diruang piket…
            Pake taktik yang agak berbeda. Gue rangkul tangannya Toni, dan Toni berjalan meringkik sambil memegang perutnya. Dia mah jago dalam hal berakting ! T O P B G T. hahaha… murid gue gitu loh !
“Pak Nazir, Toni sakit Pak, maagnya kambuh lagi nih.”
            “Iya Pak. Aduuhh… sakit Boy…”pasang muka meringis pula dia. Bagus-bagus ! makin meyakinkan.
            “Hmm, ya sudah, bawa dia ke UKS”
            “Yaahh, Pak, Toni nih sakit maag stadium tiga belas Pak. Jadi, dia harus saya bawa kerumah sakit. Aduuhh, bapak ini. kan kemarin Toni juga sakit maag Pak. Sampai-sampai emak bapaknya aja ke skolah. Nah sekarang mak bapaknya tuh lagi diluar negeri, cuma saya harapan dia satu-satunya Pak… ”
            “Stadium tiga belas ??? Toni nih beneran sakit atau kalian aja yang nyari-nyari alasan bisa cabut sebelum bel pulang ?”
            Glek ! sialan. Gue lupa ! Pak Nazir punya ilmu baca pikiran orang !
            “AAUUUU !!!!!”. Toni meloncat-loncat kesakitan sambil memegang kakinya yang sakit gue injek. Hehe…
            “Pak, ini beneran ! liat tuh, mukanya Toni pucat pak ! haduh haduh.. Toni skarat pak !”
            “Eh, iya iya. Tadi bapak cuma becanda kok nak. Jangan dimasukin hati ya. Nah Eboy, kamu bawa nak Toni ini kerumah sakit. Sana cepat.”
            “Siap pak !”
           
            Diperjalanan…
            “Sialan lo Boy ! pake nginjek kaki gue. Gue beneran pincang tau tadi tuh ! sakit tau !”
            “Hehe, maaf nak Toni, saya menjalankan tugas. Klo lo teriak kan bakal lebih meyakinkan. Lagian, itu kan untuk pertama kalinya kita bikin alasan cabut dari sekolah sama Pak Nazir. Gue lupa klo dia bisa baca pikiran orang…”
            “Alah.. percaya aja lo sama gossip begituan.”
            “Eh, buktinya, dia tau kita mau cabut.  Tau dari mana coba ? Mikir dong lu !”
            “Heh ! klo gue jadi dia gue juga bakal berpikiran kita mau cabut tau ! gara-gara alasan lo yang sangat tidak masuk akal itu.  Stadium tiga belas ? Lo tuh nyari alasan yang bagus dikit dong. Hampir aja nih ga jadi cabut.”
            “Hehehe… nah tuh ! kan, lo ternyata ngebet cabut juga. Weleh weleh… anak pinter tapi pikirannya kaco. Ckckck”
            “Ini demi Tyas bego ! dia udah berapa kali tuh jadi korban gara-gara cowo ! dia kan sahabat kita, masa mau kita biarin ?”
            “Yeee, salah dia juga dong ! klo dia kenalan sma cowo, mestinya cerita-cerita dulu ke kita… ini ? gak pernah. Dan kita mulu yang ngelindungi dia. Kan capek juga Toni sayang….”
            “Hmm, terserah lo deh. Capek gue ngomongnya. Gak bakal menang bedebat sma lo. Huh.”
            “Hehe… maaf ya sayang… gue emang jago, jadi maklumi aja lah.. ya gak ya gak ?”
            “Enggak ! eh, liat deh. Ada mobil tuh depan rumah Tyas.”
            Rush hitam, nomor platnya BT 44 NW. hmm, kayaknya orang kaya nih. Wah… keprok keprok buat Tyas ! emang jago dia milih cowo. Ckckck.. udah tajir, dapet yang tajir lagi.
            “Eh, Boy ! Mereka keluar tuh. Sembunyi sembunyi !!!”
            GUBRAAAKK !!!!!
            “Shit ! Ton ! Sembunyi aja susah lo ! Bego !”
            “GIMNA GUE MAU SEMBUNYI KLO LO TIBA-TIBA NARIK BAJU GUE ????!!!!!”
            “Ssssstttt….diem ! entar dia denger !”
            “Setan lo ! sakit beneran perut gue ! aduuhhh…”
            “Tuh lah ! Siapa suruh boong sama guru. Pake bilang sakit maag segala. Jadi sakit beneran kan ? kapok !”
            “IIIIIIIIHHHHHH !!!!!! Yang ngarang cerita tuh siapaaaa ?????!!!! gak pernah deh, yang namanya LUCKY klo jalan sama lo ! Apes mulu !”
            “Hehe, maklumi aja napa Ton ? Gue kan pacar lo… udah sering kali kayak gini nih. Heleh heleh…”
            “Iya, udah beribu kali !!! dan lo ngulangin terus ! ah, bete ah bedebat sama lo ! bangun-bangun…”
            “Eh Ton, mobilnya mana ?? kejar cepet !!!!!”
            “Boy !! lo tuh duduk dikursi pengemudi ! Lo dong yang bawa mobil ! Ckckck. Ganteng-ganteng dungu !”
            “Enak aja ! Eh, itu dia mobilnya.”
            Setelah beberapa menit mobil kami ngekorin Tyas beserta cowonya yang gak jelas, sampailah kami disebuah mall yang biasa kami kunjungi. Dan mereka pun turun dari tempat parkir. Weesss, tu cowo main megang tangan Tyas aja. Cowo gak baek nih. Ckckck.
            Nah, disaat-saat seperti ini, tentu saja kami menyamar. Bukan kami sih, gue aja. Toni gak mau tuh. Dia bilang sih, dia gak bakal keliatan sebagai Toni klo udah make baju seragam sekolah, topi, dan gak pake kacamata. Ditambah, klo jalan tuh kedua tangannya disembunyiin di kedua saku celana abu-abunya. Emang bener sih, dia ga nyamar tapi sama sekali gak keliatan bahwa dia itu Toni Wijaya. Pacarnya Ratno Boyriane. Hehe… *Toni klo denger pasti muntah*
            Gue ? biasanya tuh, klo nyamar, gue jadi cleaning service, tukang parkir, penjaga toko, klo enggak… ehmm. Bencis. Heh ! ketawa lagi lo ! ini semua karena gue sayang sama Tyas ! Eh, maksud gue sayang sebagai sahabat, gak lebih. Jangn mikir macem-macem lo ! dasar !
            Kali ini, gue juga bingung nyamar jadi apaan. Aha ! *ada gambar lampu. Tiingg !!!*
            “Boy, lo gak nyamar ?”
            “Ini gue lagi nyamar bego !”
            “hah ?? Lo sama sekali gak berubah Boy…”
            “Alah, diem deh ! mungkin lo aja yang gak nyadar gue beda !”
          Toni hanya geleng-geleng kepala. Tyas dan lelaki misteriusnya singgah di sebuah toko mainan. Heh ? mau beli apa mereka disitu ? Eh, tapi Tyas aja yang masuk ke toko tersebut. Sedangkan cowonya, berjalan ke lain arah. Dan akhirnya, gue memutuskan untuk mengikuti cowok itu, sedangkan Toni menjemput Tyas.
            Si cowo memasuki sebuah restaurant dan menghampiri seorang…
            “Bangsat ! Gina ??!!”
            Wah, gue harus bertindak. Dengan pedenya, gue menghampiri mereka berdua.
            “Eboy ? Ngapain lo disini ?”
            “Hah ? Kok lo tau gue Eboy ?”
            Gina dan cowo itu memandangi gue dari kaki hingga kepala. Helloo, gue lagi nyamar tau ! bayangin ya, pake celana pendek seperempat, sepatu sekolah, baju SMA, sama kaca mata yang berukuran besar. Tapi kok mereka tau ini gue ? mereka aja mungkin gak bisa nebak Toni siapa…  
            “Lo gak ada kesan berubah Boy. Cuma kacamata lo aja yang beda.”
            Keberuntungan emang gak pernah dipihak gue !!! Gue langsung lepas tuh kacamata. Kacamata bele ah ! gue harusnya dibuat lebih ganteng pake kacamata itu ! *preeettt* Tapi, Gina malah mandangin gue aneh gitu. Ckckck.
            “Boy, lo ngapain disini ?”
            “Gin ! Ini cowok tuh selingkuh dibelakang lo !! heh, sini ikut gue !”
            “Eh, apa-apaan nih ??! kok gue dibawa-bawa ?”
            “gak usah banyak ngomong deh lo ! Cowo muna ! Dasar buaya darat !”
           Gue masih menyeret tangan kanan cowo itu walau dia berusaha melepas. Dan sampailah kami ( gue, cowo gila, dan Gina ) dihadapan Toni dan Tyas.
            “Boy, lo ngapain nyeret-nyeret tuh cowo ?”
            “Ya ampun Toniku sayaaaaangg… kita mesti damprat nih cowo tau ! dia ini cowonya Tyas !”
            “Boy…tunggu dulu…”
            “Alah ! Lo bukannya ngebantuin gue nyelamatin Gina sama Tyas, malah nyuruh gue nunggu…”
            “Dia bukan cowo gue bego !”
            Glek !
            “lepasin tangan gue !!!”
            “Eh, iya. Maaf bang…maaf. Lo nih, bikin gue malu aja Yas !”
            “Heh ! Udah lo juga yang bikin malu gue ??!!! nyeret-nyeret tangan sepupu gue dari Bandung. Lo gak pa-pa kan An ?”
            Dia meringis memegang tangannya itu. alah … cowo lemah ! Gitu aja sakit !
            “Gak pa-pa kok Yas. Nih siapa sih ? gue aja belom tau namanya, tapi dia udah narik-narik tangan gue aja !”
            “Heh, gue Eboy ! Sahabatnya Tyas, mau apa lu ?”jawab gue dengan gaya menantang.
            “Mau lo minta maaf ke gue ! cepetan !!!!!”
            “Eh, iya bang. Maaf maaf.” Sangar banget nih orang.  Udah badan agak lebih gede dari gue, suara menggelegar pula. Ciutt deh gue.
            “Lo sih, bego ! ngapain lo nyeret-nyeret nih orang kemari ? bikin malu !”
            “Ton, tadi tuh gue kira dia selingkuh sama Gina. Gue kira dia tuh pacarnya Tyas. Lo juga pasti ngira gitu kok klo lo jadi gue…”
            Gina, Tyas dan lelaki yang dipanggil An ini tertawa terbahak-bahak. Begitu pula Toni.
            “heh ! kok pada ketawa sih ??!!”
            “Eboy, Andri ini sepupu gue. Dia cowoknya Gina. Gue sengaja bolos hari ini, mau ngebantuin Andri nyari kado buat hari jadian mereka yang udah tiga bulan tepat dihari ini…”
           Pranggg !!!!! GUBRAAAKK !!!!! DUARR !!!!!!! BUUUMMM !!!!!!! DOORRR DOORRR DOORRR !!!!!! PREEETTTT !!!!! *itu suara mainan yang dibunyiin sama anak kecil yang lewat depan gue. Sialan nih bocah ! tau aja gue sakit hati !*
           Gue lihat lagi si Andri ini. OMGGG !!!! Ganteng banget !!!! Ehm, maksud gue, lebih ganteng dari gue. Lebihnya dikit doang kok. Dikiiiiiiiiiiiitttt banget ! secuil ! apa sih yang bikin Gina tertarik dari dia ????
            “Iya Boy. Dan aku gak tau lho Say, kamu mau bikin kejutan di hari ini…”
            HWAAAAAAAA !!!!!!!!!!!!!!!!!!! GINA NGERANGKUL TANGAN COWO GEBLEK SATU INI ????!!!!!! DAN DIA MANGGILL APA TADII ??? SAYYY ???? *backsong : hancur hancur hatikuu… hancur hancur hatikuuuuuu…..*
            “Iya Sweety… tapi harusnya berjalan lancar klo si Eboy ini gak berbuat hal bodoh tadi. Mana tangan aku masih sakit lagi…”
            “Adduuh. Hmm, kita ke restaurant tadi aja lagi ya, aku mau lihat tangan kamu dulu. Hmm, Boy aku rasa sebaiknya kamu pulang deh. Aku takut hari bersejarah ini bakal berantakan karena kehadiran kamu. Maaf ya Boy…”
           Pranggg !!!!! GUBRAAAKK !!!!! DUARR !!!!!!! BUUUMMM !!!!!!! DOORRR DOORRR DOORRR !!!!!! PREEETTTT !!!!! *ish !!!! ni bocah gue tampar juga deh !*
            Dan Gina pun pergi…

            Dirumah Tyas…
            “Kalian berdua emang gila ya ?! Kan gue udah bilang, gue gak akan mengulangi kesalahan gue tentang cowok ! Tapi, masih bandel aja ngikutin gue. Ckckck…”
            kan kami gak tau Yas, klo akhirnya kayak gini. Niat kami juga baik kali, mau ngelindungin lo dari buaya darat. Untung akhirnya cuma kayak gini….”
            “KAYAKK GINI ????!!! LO BILANG KAYAK GINI TOONN ???!! PACAR LO NIH LAGI SAKIT HATI TAU !!!! HWAAAA !!!!! hiks hiks.. huhuuu”
            “Eh, maaf bro… maksud gue, ini gak lebih parah dari yang sebelum-sebelumnya. Inget kan lo, kita pernah dikejar satpam gara-gara dikira pencopet, trus jatuh diselokan, itu semua gara-gara ngikutin Tyas sama cowok asing.”
            “jujur, gue lebih milih ITU SEMUA TERJADI DARI PADA GUE SAKIT HATI TAU !!!!!!”
            “Udah-udah ! Kalian ini. udah Boy, lo tenang dulu. Lo duduk diem aja sanah. Atau mau kita anterin pulang ?”
            “Enggak Yas. Gue mau nginep dirumah lo aja. Bakal lebih parah klo gue pulang kerumah…”
            “Gila lo ?!! gue cewe Boy ! klo mau nginep, rumah Toni aja. Hmm, by the way, kenpa emangnya klo lo pulang kerumah ?”
            “Jelasin Ton, gue gak mau ngomong. Bakal muntah kalo gue jelasin…”
            “Hmm, gini Yas. Klo dihitung-hitung, ini udah kesepuluh kalinya Eboy sakit hati. Dan, klo udah sepuluh kali, kakaknya, si Tania bakal… ya, lo tau lah. bikin party dirumahnya…”
            “Hmm, gitu ya ? Saba raja ya sahabatku… banyak kok cewe yang lebih baik yang ada di dunia ini…”
            “Tapi gue pengennya GINAAAA !!!!!! HWAAA !!!!!”
            Tyas mendorong kepala gue kebahunya. Dan mengusap-ngusap rambut gue. Persis seperti apa yang gue lakuin sama Gina di mall kemarin. Tapi, gue bukannya sedih, malah merasa lebih tenang. Degub jantung gue juga tiba-tiba lebih kuat. Oh Tuhan, jangan sampai ini terjadi ! Gue gak mungkin suka sama orang yang ditaksir sahabat gue sendiri !